Rabu, 25 Maret 2015

Psikoterapi - Tugas 2

Nama   :  Rifqi Ramadhan Daniswara
NPM   : 16512357

Perbedaan antara Psikoterapi dan Konseling
Konseling dan Psikoterapi memiliki persamaan dan perbdedaan serta mempunyai ketertarikan satu dengan lainnya. Perbedaan antara keduanya tidak bisa dibuat secara jelas, akan tetapi banyak hal-hal yang dilakukan oleh konselor juga dilakukan oleh psikoterapis, dan hal-hal yang merupakan praktik psikoterapis juga dilakukan oleh konselor. Gambaran perbedaan adalah sebagai berikut:
1.   Konseling umumnya berkenaan dengan orang-orang yang tergolong normal, sedangkan psikoterapi terutama berkenaan dengan orang-orang yang mendapat gangguan psikis.
2.   Konseling lebih bersifat edukatif, suportif, berorientasi kesadaran, dan jangka pendek. Sedangkan psikoterapi lebih bersifat rekonstruktif, kontrontif, berorientasi ketidaksadaran dan jangka panjang.
3.  Konseling lebih terstruktur dan terarah kepada tujuan-tujuan yang lebih terbatas dan kongkrit. Sedangkan psikoterapi lebih luas dan mengarah kepada tujuan yang lebih jauh.

 Apa bentuk utama dari terapi?
1. Supportive
a. Definisi terapi suportif
Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.

b. Tujuan dari terapi suportif adalah
ü  Menaikkan fungsi psikologi dan sosial
ü  Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin
ü  Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
ü  Mencegah terjadinya relaps
ü  Bertujuan agar penyesuaian baik
ü  Mencegah ketergantungan pada dokter
ü  Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga



2. Redukatif
Suatu metode pnyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain :
Penyembuhan sikap (attitude therapy)
ü  Wawancara (interview psychtherapy)
ü  Penyembuhan terarah (directive therapy)
ü  Psikodrama
Tujuan dari reeducative therapy adalah untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri kembali, memodifikasikan tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain ialah sebagai berikut :
ü  Terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
ü  Terapi sikap (attitude therapy)
ü  Terapi wawancara (interview therapy) analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf Meyer)
ü  Konseling terapetik
ü  Terapi case work
ü  Reconditioning
ü  Terapi kelompok yang reedukatik
ü  Terapi somatik 2
3. Reconstructive
A. Definisi Terapi Rekonstruktif
Terapi Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi atau lebih mudahnya Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang.
B. Tujuan Terapi Rekonstruktif
Perombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien,akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengandilahirkannya potensi adaptif baru

Daftar Pustaka
2. Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Corey, Gerald. (2009). Teori praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: Refika Aditama