Nama :
Rifqi Ramadhan Daniswara
NPM : 16512357
Perbedaan
antara Psikoterapi dan Konseling
Konseling dan Psikoterapi
memiliki persamaan dan perbdedaan serta mempunyai ketertarikan satu dengan
lainnya. Perbedaan antara keduanya tidak bisa dibuat secara jelas, akan tetapi
banyak hal-hal yang dilakukan oleh konselor juga dilakukan oleh psikoterapis,
dan hal-hal yang merupakan praktik psikoterapis juga dilakukan oleh konselor.
Gambaran perbedaan adalah sebagai berikut:
1. Konseling umumnya berkenaan dengan
orang-orang yang tergolong normal, sedangkan psikoterapi terutama berkenaan
dengan orang-orang yang mendapat gangguan psikis.
2. Konseling lebih bersifat edukatif, suportif,
berorientasi kesadaran, dan jangka pendek. Sedangkan psikoterapi lebih bersifat
rekonstruktif, kontrontif, berorientasi ketidaksadaran dan jangka panjang.
3. Konseling lebih terstruktur dan terarah
kepada tujuan-tujuan yang lebih terbatas dan kongkrit. Sedangkan psikoterapi
lebih luas dan mengarah kepada tujuan yang lebih jauh.
Apa bentuk
utama dari terapi?
1. Supportive
a. Definisi terapi
suportif
Suatu bentuk
terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi
dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu
kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
b. Tujuan dari
terapi suportif adalah
ü Menaikkan fungsi
psikologi dan sosial
ü Menyokong harga
dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin
ü Menyadari
realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
ü Mencegah
terjadinya relaps
ü Bertujuan agar
penyesuaian baik
ü Mencegah
ketergantungan pada dokter
ü Memindahkan
dukungan profesional kepada keluarga
2. Redukatif
Suatu metode
pnyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali,
perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali
potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain :
Penyembuhan sikap
(attitude therapy)
ü Wawancara
(interview psychtherapy)
ü Penyembuhan
terarah (directive therapy)
ü Psikodrama
Tujuan dari
reeducative therapy adalah untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik
yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk
menyesuaikan diri kembali, memodifikasikan tujuan dan membangkitkan serta
mempergunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara psikoterapi reedukatif antara
lain ialah sebagai berikut :
ü Terapi hubungan
antar manusia (relationship therapy)
ü Terapi sikap
(attitude therapy)
ü Terapi wawancara
(interview therapy) analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik
Adolf Meyer)
ü Konseling terapetik
ü Terapi case work
ü Reconditioning
ü Terapi kelompok
yang reedukatik
ü Terapi somatik 2
3. Reconstructive
A. Definisi Terapi
Rekonstruktif
Terapi
Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi
bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi atau lebih mudahnya
Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk
mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang.
B. Tujuan Terapi
Rekonstruktif
Perombakan radikal
daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri
yang lebih efisien,akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan
emosional dengandilahirkannya potensi adaptif baru
Daftar Pustaka
2. Gunarsa,
Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Corey, Gerald. (2009). Teori
praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: Refika Aditama